Rabu, 30 November 2011

antara Allah ta'llah dan sang kekasih

Bismillahirr Rahmanirr Rahim ...

Seorang gadis desa sedang pergi untuk menemui kekasihnya. 
... Ia melewati seorang lelaki yang kelihatannya sholeh yang sedang melakukan shalat.
Karena tidak tahu, ia berjalan di depan seorang lelaki itu, suatu hal yang dilarang oleh agama.

Lelaki itu sangat marah, hingga ketika gadis itu kembali lewat di dekatnya, ia memarahinya.

Ia berkata. “Alangkah berdosanya, hai gadis muda, berjalan di depanku ketika aku sedang shalat.“

Gadis itu berkata, “Apa artinya shalat?“

Dijawab, “Aku sedang memikirkan Allah Ta’alla, Tuhan langit dan bumi.“

Gadis itu berkata, “Maafkan aku, aku belum tahu Allah dan shalat bagi-Nya, tetapi tadi aku sedang berjalan menuju kekasihku dan memikirkan kekasihku, hingga aku tak melihatmu sedang shalat. Aku heran bagaimana anda yang sedang memikirkan Allah dapat melihatku?“

Perkataan gadis itu sangat berkesan pada Lelaki hingga ia berkata, “Sejak saat ini, hai gadis, engkau adalah guruku. Akulah yang harus belajar darimu.”

[dikutip dari milis teman dengan Topik: Cinta Ilahi]

----------------------
Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat warak dan khusyuk
solatnya. Namun, dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk
dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya,
demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasainya kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Assam
dan bertanya, "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?"

Hatim berkata, "Apabila masuk waktu solat, aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat.

Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan:
1.aku sedang berhadapan dengan Allah,
2.Syurga di sebelah kananku,
3.Neraka di sebelah kiriku,
4.Malaikat Maut berada di belakangku, dan
5.aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Siratal mustaqim' dan
menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhir bagiku,
kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik."

"Setiap bacaan dan doa didalam solat, aku faham maknanya kemudian aku
rukuk dan sujud dengan tawadhuk, aku bertasyahud dengan penuh
pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat
selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar, menangislah dia krn membayangkan ibadahnya
yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

----------------------

ASTAGFIRULLAH ...
Bagaimanakah dengan sholat kita????
ASTAGFIRULLAH ...

Semoga Bermanfaat ...
Salam  Ukhuwah Karena-NYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar