Minggu, 11 Desember 2011

Pesan Kepada Saudari Muslimah

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين؛ سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن اهتدى بهديه واستن بسنته إلى يوم الدين...

Segala puji bagi Alloh Robb semesta alam, sholawat dan salam semoga tetap tercurah pada utusan yang paling mulia, pemimpin kami, Muhammad beserta keluarganya, sahabatnya dan siapa saja yang mengambil petunjuk dan sunnahnya hingga hari pembalasan …

Saudari-saudariku, kaum muslimah nan mulia,
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته...

Telah lama aku ingin berbicara pada kalian mengenai apa saja yang terjadi pada umat islam ini, yang berupa berbagai peristiwa dan insiden besar. Akan tetapi kondisilah yang menghalangi antara kita. Telah tiba saatnya aku berbicara pada saudari-saudari ku yang mulia, akan tetapi aku mulai pada keluarga dan orang-orang tercinta di negeri kami yang tercinta ini. Maka aku katakan pada mereka, janganlah kalian merisaukan kami karena kami –sembari memuji Alloh- dalam (keadaan) baik dan (mendapat) kenikmatan dari Alloh –Yang maha perkasa dan mulia-. Sedangkan hati dan jiwa kami (tetap) bersama kalian meskipun jarak kita memang jauh.

Beginilah dunia, ada perjumpaan dan ada perpisahan yang (harus) kita lalui selama kita di atas kebenaran dan dipanggil karena kebenaran. Sebagaimana yang Alloh –Yang maha tinggi- katakan,
﴿وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ﴾
“Dan janganlah kalian merasa lemah dan sedih sedangkan kalian adalah orang-orang tinggi jika kalian mengetahui.”

Semoga kita dapat bertemu (kembali) dalam waktu dekat, insyaAlloh. Karena kelapangan dari Alloh adalah dekat dan pertolongan-Nya pastilah dating dengan izin-Nya –Yang maha tinggi-.

Setelah (kepada) keluarga dan orang-orang tercinta, aku tujukan pembicaraanku ini kepada saudari-saudariku yang mulia dalam umat islam yang berharga ini. Terkhusus kepada saudari-saudari kami tercinta yang sedang beribath di bumi jihad dan (di) belahan bumi (lainnya), serta kepada ibu-ibu kami yang telah memberikan belahan hati mereka di jalan Alloh dan untuk membela diin-Nya. Meskipun demikian mereka tidak menjadi tumpul dan bosan untuk menolong diin ini. Berapa banyak suami, anak dan saudara yang telah mereka berikan!? 

Berapa banyak gangguan yang telah menimpa mereka di jalan Alloh!? Maka, kita semua berada pada satu keadaan; para wanita yang beribath, berjihad lagi mendapat gangguan. Mereka telah mengorbankan apa yang ada di sisi mereka. Akan tetapi –demi Alloh Yang tidak ada ilah selain-Nya- semua itu tidak dan tidak akan menjadikan kami terlambat –meskipun sebentar- dari membela diin kami, meskipun di jalan ini kami kehilangan orang-orang tercinta dan jauh dari keluarga. Akan tetapi –meskipun itu semua terjadi- kami tidak mendapati kecuali rasa manis dalam (menempuh jalan) ini, ridho terhadap sesuatu yang dengannya Alloh memuliakan kami, dan terhadap sesuatu yang dengannya Alloh memilih kami di antara hamba-hamba-Nya yang lain. Yakni dengan diberikannya rizqi jihad di jalan-Nya, membela diin-Nya dan meninggikan kalimat-Nya. Meskipun semua ujian ini ada, kami (tetap) berada dalam kecukupan untuk hidup, sedangkan kemuliaan dan karunia hanya milik Alloh semata.

Wahai saudari-saudariku yang tercinta nan mulia, tetaplah teguh di jalan ini karena kekuatan yang besar dan faksionalisme internasional tidak akan (dapat) menghentikan kami. Alloh –Yang maha perkasa lagi mulia- bersama kita, Dia lah yang yang mecukupi dan melindungi kita. Kita tidak akan takut terhadap siapapun kecuali terhadap Dia –Yang maha suci lagi tinggi-. Hanya milik Alloh lah segala puji, kami (tetap) teguh menghadapi segalanya dan kalian akan mendapat berita gembira mengenai janji Alloh kepada kita sebagaimana yang Dia katakan,

﴿أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء وَزُلْزِلُواْ حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللّهِ قَرِيبٌ﴾

“Apakah kalian mengira akan masuk surga padahal belum datang (ujian) kepada kalian seperti yang menimpa orang-orang sebelum kalian. Mereka ditimpa gangguan dan marabahaya serta digoncang hingga Rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “kapan (datangnya) pertolongan Alloh?” Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu dekat.” (QS. Al-Baqoroh: 214)

Maka pertolongan itu dekat dengan izin Alloh. Robb kita juga tidak akan mengabaikan kita insyaAlloh. Kemenangan (di dunia) atau kesyahidan. Keduanya adalah lebih baik dari yang lainnya. Dan kami tidak akan lemah dalam menolong agama kami karena itulah yang termahal bagi kami

ya Allah aku pasrajh jah lah kepada Mu mengenai diri nya

Assalamualaikum,

Ya Allah... aku menulis ini karena aku ingin curhat kepada-Mu... dan aku bertanya2, kenapa wanita mudah sekali tersakiti perasaannya...?

aku tahu Engkau menciptakan wanita dari tulang rusuk pria, tulang rusuk paling yang atas...
aku tahu Engkau menciptakan wanita memiliki sifat yg lembut, karena itu lah kekuatan mereka...
aku tahu Engkau menciptakan mereka karena agar senantiasa Engkau dapat melindungi mereka dengan rahmat-Mu seperti firman-Mu yang terdapat pada surat An-Nisa
ya Allah... aku tahu Engkau menciptakan wanita karena agar pria dapat merasa tenang dan nyaman dengan keberadaannya...
aku tahu ya Allah...
namun bagaimana jika wanita merasa tersakiti atau tidak di sengaja tersakiti...?
waallahualam... hanya Engkau yang tahu... aku tidak berani memastikan karena aku seorang ikhwan biasa dan hamba-Mu...

namun, itu lah kemarin2 yang telah ku lakukan ya Allah...
aku tidak sengaja menyakiti hati seseorang teman... iya ya Allah... aku mohon ampun dari-Mu...
dia itu teman yang baik, sopan, dan cerdas... aku sangat senang dgn keberadaanny... namun aku telah berprasangka salah... ya Allah aku mohon ampun...
dia jg bilang ke aku "apakah setelah semua itu, apa mudah menjadi sahabat? jangan asal" ,,, ya Allah... aku benar2 mengerti kenapa dia berbicara seperti itu... aku mengerti rasa kecewanya dia terhadap salah paham ku...
lalu "saya sudah maafkan, tapi saya butuh waktu, luka dihati itu tidak bisa ditambal begitu saja"... iya ya Allah, aku percaya dia telah memaafkanku dan dia butuh waktu... dan Engkau Maha Pemaaf... aku mohon ya Allah... tenangkan lah hatinya dan penuh rasa maaf karena sesungguhnya dia orang yang baik... dan lapangkanlah perasaannya...
dan temanku ini memiliki nama yang subhanallah indah, jikalau diartikan dalam bahasa indonesia artinya adalah "wanita cahaya terang"
ya Allah...

...namun apa yang harus ku lakukan dengan semua kebodohanku ini, coba saja aku tidak asal ceplos menulis status itu dan coba saja dulu aku tidak berpikiran yang negatif dengannya... pasti hal buruk ini tidak akan terjadi...
... iya... aku hanya bisa pasrah kepada-Mu dan berdoa yang terbaik kepada-Mu... aku tahu, aku hamba-Mu yang bodoh... kenapa? karena saya hanya menilai dari satu sisi saja tidak dari sisi yang lain... ya Allah, aku ingin berubah, alhamdulillah skrg trauma ku yg "dulu" sudah mulai hilang, namun aku benar2 ingin berubah lebih baik, aku ingin agar bisa lebih menghormati orang lain... aku tidak ingin berpikiran yang tidak2 dan tidak ingin egois...
dan aku berjanji kepada-Mu ya Allah, agar aku tidak mengulangi kesalahan yang sama kepadanya, karena aku tidak ingin dia merasa tersakiti lagi, aku berjanji pada-Mu ya Allah (Engkau Maha Mendengar dan Maha Melihat)... makanya saya selalu memberi kalimat sms yang positif kepadanya, yang itu sebagai bukti karena aku ingin berpikir positif... aku hanya ingin mendukung dia sebagai teman seperti dulu... ya Allah... :'(

ya Allah, sungguh tulisan ku ini bukan tujuan utk mempersulit ia, karena aku menulis ini agar ia tahu apa yang sedang saya alami skrg... aku tahu ini memang tidak penting, namun ini lah ku rasa...

ya Allah skrg ia sedang sibuk dengan urusan kuliah... saya mohon, mudahkan lah ia... lapangkan lah ia... dan kuatkan lah ia...
aku tahu Engkau mendengar doaku... :')

ya Allah, aku tahu Engkau mencintaiku, kalau Engkau tidak mencintaiku, Engkau pasti tidak memberiku ujian seperti ini, ini pelajaran untukku agar bisa menjadi ikhwan yang lebih baik dan tidak gegabah...
dan Engkau tahu apa yang terbaik untukku kelak...
memang dia itu sangat baik, bahkan baiknya diluar perkiraaanku... ya, aku akui, dia sangat baik untukku ya Allah... tapi aku tidak sangat baik untuknya (dia)... aku hanya bisa berdoa agar Engkau mempertemukan dia dengan seseorang yang bisa lebih mengertinya dan lebih percaya kepadanya, terutama seseorang yang tidak akan menyakiti hatinya... sungguh aku tidak baik untuknya... aku rela dan ikhlas melepasnya karena Engkau...
...
meski aku tidak tahu apa rencana-Mu yang ke depan kepadaku... waallahualam... hanya Engkau yang tahu...

ini saja curhatan ku ya Allah...
Engkau Maha Melihat
Air Mata Rasulullah SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

persamaan harapan dan cita-cita

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk

Cinta sebenarnya tidak buta

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan.
Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.


Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka,
bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.


Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.


Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.


Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.


Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan
karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu
sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.


Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu
yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidu
 pan kamu
sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.


Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan
sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.


Hidup tanpa cinta sepeeti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu
dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan.
Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita
daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai
diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.


Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.


Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.


Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.


Kata pujangga ; Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.


Cinta dimulai dengan senyuman, tuumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.

manusia dan cinta kasih

Menurut kamus umum bahasa indonesia karya w.j.s. poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka(kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tetarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

Cinta memegang peran yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat, dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antar manusia dengan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya, dan berpegang teguh
pada syariatnya.

Cinta memiliki tiga tingkatan, yaitu tinggi, menengah dan rendah.

Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada tuhan.

Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat.

Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

Menurut ibnu al-arabi

Mari kita simak pendapat Ibnu al-arabi (tokoh filosofo islam) mengenai rasa cinta. Ibnu al-araby membagi cinta pada 3 tingkatan, yaitu:

1.Cinta Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.

2.Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan mulai memahami pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK HARUS MEMILIKI”

3.Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai.

Menurut KANG ZAIN

1. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)

2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)

3. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)

Mari kita simak,

1. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)

Ciri-cirinya adalah perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki bukan untuk memberi. Sifatnya jasadi atau fisik. Dan kental sekali berbau dunia. Ingin punya ini dan ingin punya itu … tapi sering lupa mensyukuri apa yang sudah dimiliki.

2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)

Ciri-cirinya adalah perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia. Kadang menikmati tapi kadang menyesali. Kadang inget Tuhan tapi kadang inget kekasih hati ciptaan Tuhan. Perasaannya bolak-balik seperti Qolbu. Jika ia memiliki hati yang bersih maka walaupun ia mencintai makhluk Tuhan, ia tetap paham prosedur syariat yang harus dilewati. Sehingga ia bisa memiliki sesuatu dengan cara yang dirahmati Tuhan.

3. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)

Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan (dunia). Ia begitu dalam sehingga tidak mudah lepas, bahkan tidak bisa lepas. Hatinya bergantung penuh kepada Tuhan. Ia nyaris lupa akan dunia. Dan itulah yang jadi masalahnya. Ia terkadang lupa akan bajunya yang mungkin saja kurang pantas dilihat. Ia tidak lagi memikirkan penilaian orang terhadapnya. Itu sebabnya ia pun sering beristghfar karena khawatir tidak mampu mencintai Makhluk Tuhan, sehingga ada yang terzalimi karena begitu kuat cintanya kepada Tuhan. Hatinya tenang karena dekat kepada Tuhan, dan hatinya pun gelisah karena ingat dosa-dosanya yang tak mampu dilihatnya. Mungkin saja ia sampai bingung apalagi yang mau di-istighfari, padahal ia sangat menyukai istighfar dan taubat, tapi ia begitu anti berbuat maksiat.

Triangular Theory of Love

Di dalam teori ini, cinta digambarkan memiliki tiga elemen/komponen yang berbeda, yaitu : keintiman (intimacy), gairah/nafsu (passion), dan kesepakatan/komitmen (commitment). Teori ini dikemukakan oleh Robert Sternberg – seorang ahli psikologi. Berbagai gradasi maupun jenis cinta timbul karena perbedaan kombinasi di antara ketiga elemen tersebut. Suatu hubungan interpersonal yang didasarkan hanya pada satu elemen ternyata lebih rapuh daripada bila didasarkan pada dua atau tiga elemen.

Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :

1.       Menyukai (liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.
2.       Tergila-gila (infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.

3.       Cinta hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)

4.       Cinta romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy) melalui dorongan passion.

5.       Cinta persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.

6.       Cinta semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai penyeimbang.

7.       Cinta sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.

8.       Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa suka.

Study Kasus :

Pernah tidak sih mendengar cerita dari sahabatmu atau temanmu yang bercerita tentang pacarnya ?

Tentang indahnya punya pacar ? tentang bahagia yang di dapatkannya dari sang kekasih hati ? pasti sering kan ? banyak sekali cerita tentang cinta dari yang bahagia hingga yang menyedihkan dan tragis. Tapi itu semua hanya cinta kepada sesama umat manusia.

Pernah tidak mendengar malihat temanmu yang bercerita sambil menangis ketika meninggalkan ibadahnya ? pernah tidak mendengar penyesalan telah meninggalkan kegiatan agamanya ? tentu jarang ! atau mungkin tidak sama sekali.

Inilah bedanya, kadang manusia suka lupa bahwa ia harus lebih mencintai sang penciptanya daripada umat manusia yang juga di ciptakan sang pencipta.


Opini :

Cinta itu merupakan suatu anugerah yang diberikan Allah SWT kepada kita. Mengapa? Ya karena cinta itu indah, cinta itu semangat, dan cinta itu kebahagiaan. Ya seperti cinta kita terhadap sesama manusia(lawan jenis) ataupun kepada Allah SWT. Nah tapi tetap kita harus bisa membedakan cinta kita terhada