Rabu, 30 November 2011

memahami perasaan dan perbedaan

ikap yang dapat menghancurkannya pada yaumul hisab
 
Manusia selalu merasa paling utama dari yang lain. Tidak aneh jika seorang atau segolongan manusia merasa memiliki kelebihan daripada seseorang atau segolongan manusia lainnya. Mereka mempropagandakan sikapnya itu kepada masyarakat luas agar mendapat dukungan dan pengesahan.
 
"Semua itu bersumber dari keengganan manusia memahami persamaan dan perbedaan yang ada pada diri mereka masing-masing," papar seorang guru spiritual.
 
"Jika mereka mau memahami dan menyadari bahwa setiap manusia berada pada posisi amat lemah, tak punya daya upaya, sering lupa, putus asa dan butuh pertolongan baik dari sesama manusia maupun dari al-Khalik Maha Pencipta, tentu mereka tidak akan merasa lebih unggul dari yang lain. Jika setiap manusia menyadari dan menghayati bahwa manusia dibedakan oleh tingkat ketakwaannya kepada Allah, bahwa yang paling mulia di sisi-Nya adalah yang paling takwa, maka setiap manusia akan memahami kesamaan posisi mereka masing-masing, yaitu sebagai makhluk lemah, penuh dosa dan harus menghadapi tuntutan pertanggungjawaban di Yaumul Hisab kelak."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar