Sabtu, 24 Desember 2011

♥ PATAH HATI SEMALAM ♥

Putus Sama Pacar, Tapi Kok Masih Keingat-ingat Ya..Gimana donk?Pernah putus “cinta” (baca: putus dari pacar)?? Kalo iya…”kacian deh kamyuuu..:)”.. :p

Ups..sorry..bukannya ga’ berempati, tapi beneran..”kasihan” deh kamu-kamu yang pernah ngerasain putus sama pacarnya :). Makanya..dibilangin jangan pacaran, kamu tetep bandel sih. Coba kalo kamu ga bla..bla..bla………………………

Tapi “it’s OK lah”..:) anggap saja hal itu sebagai kegagalan yang mesti kamu-kamu perbaiki. Kalo udah pernah mengalami jangan mencoba lagi, bagi yang belum mengalami jangan coba-coba :).**

Yupz... itulah sepenggal nasihat dari seorang teman saya untuk teman yang lain. Baru saja ia meninggalkan dunia kejahiliyahannya. Dulu dia pun pernah mengalami proses-proses tidak syar'i yang bernama PDKT, HTS, dan PACARAN. Dan alhamdulillah sekarang seiring dengan kesadarannya sebagai muslimah yang ahsan dan menjaga maruah. Dunia itu satu persatu ia tinggalkan. Subhanallah...

Memang betul kan?!

Ketika para aktivis pacaran itu ditanya tentang keseriusan mereka untuk merit, mereka pasti bilang, “Lihat aja nanti deh, yang sekarang kita jalanin aja dulu.” Kok mau sih digombalin sama pacar ? Apalagi mereka masih mengenakan putih-abu abu, putih biru dan ada juga yang putih merah, mana bisa mau dan siap nikah cepet-cepet. Artinya itu sudah sejak awal bikin peluang besar untuk putus dan berlinangan air mata. Iya kan?!
Sedangkan Islam tidak pernah mengajarkan yang namanya aktifitas pacaran. Dan itu berarti Islam memperkecil volume patah hati yang memang perih sekali jika dirasakan.

Bicara soal patah hati, pasti tidak akan lepas dari yang namanya cinta. Kalo sudah bicara soal cinta, maka ceritanya panjang seperti rel kereta api Semarang-Jambi (emang ada ya Semarang-jambi by Train, hohoho) Dari awal mula manusia diciptakan sampe nanti hari kiamat, cerita tentang cinta tidak akan pernah bosan diperbincangkan dan tidak akan pernah hilang ditelan zaman. Cerita cinta memang tidak selamanya indah. Kadang ada yang berakhir dengan tawa, ada juga yang berakhir dengan linangan air mata. Dan patah hati adalah salah satu ending dari cerita ini. Yup. Bad ending. Hikz...hikz... T_T

Bukan hanya di dalam dunia pacaran saja, tetapi untuk para ikhwah yang pernah mengalami patah hati karena ditinggal pasangan taarufnya, untuk itulah saya menulis ini. Agar adil dan tidak terkesan munafik bahwa seorang akhwat atau ikhwan tidak bisa patah hati karena keimanan mereka tidak di ragukan dan kecintaan mereka yang katanya hanya untuk Sang Rabb sang Maha Cinta.
Eits, Siapa bilang?! Mereka juga manusia biasa yang juga bisa mengalami pasang surut iman seperti gelombang di lautan lepas yang kadang naik kedarat kadang pula lepas ke tengah perairan.

Patah hati adalah hal lumrah yang di alami tiap-tiap manusia. Disaat kita sudah yakin dengan seseorang bahwa dialah yang selama ini di idamkan menjadi pasangan jiwa sehidup semati, menyelesaikan separuh usia dalam biduk rumah tangga. Namun berbeda dengan dirinya yang ternyata tak mengehendaki kita untuk menjadi pendamping yang menemani hari-hari istimewa sebagai istri maupun suami.

Jangan biarkan sindrom patah hati menguasai diri kita,berikut ada beberapa tips mengurangi dampak patah hati :

1. Jangan mendramatisir keadaan
Di saat sedang patah hati, tak perlu terlarut terlalu dalam. Hindari suasana yang membuat kita menjadi mellow atau melankolis. Jangan mendengarkan lagu-lagu dengan tema patah hati, seperti Pupusnya Dewa atau Padihnya lastchild. Atau melakukan aktifitas lain yang malah bikin sesak hati. itu sama saja menaburkan garam di atas luka. Perih.

2. Putus asa itu dosa
Ingatlah bahwa berputus asa itu dosa. Rasulullah SAW bersabda : “Dosa besar itu adalah mempersekutukan Allah, putus asa dari karunia Allah dan putus harapan dari rahmat Allah.” (HR. Al Bazzar dan Thabrani)

3. Berhenti memikirkan si dia, don’t be alone !
Jangan buang-buang waktu memikirkan seseorang yang saat ini kemungkinan besar sedang berbahagia bersama orang lain, dan sama sekali tidak memikirkan kita.

4. Perbanyak kegiatan positif
Bayang-bayang itu semakin sering muncul apabila kita sering menyendiri. Agar tidak keseringan menyendiri, kita harus sering bergerak melakukan aktifitas-aktifitas bermanfaat seperti menulis, membaca, bersilaturahmi membantu kegiatan sosial, mengajar dll. Atau kegiatan yang paling positif adalah mengkaji tentang Islam, dan gabung dengan aktifitas dakwah. Insya Allah bisa menghilangakan pahitnya patah hati, karena Islam itu lebih keren dari yang kita duga. :)

5. Bersyukur, berusaha dan doa
Kalau putus dari pacar, itu berarti terbebas dari perbuatan mendekati zina. Harusnya kita bersyukur. Kalo memang sudah siap nikah, nikah aja ngapain pacaran. Buktiin keseriuasan kita. Kalo belum siap, ya jangan dipaksain nikah. Buat yang ditolak saat melamar, itu tandanya Allah ngasih tahu bahwa akhwat/ikhwan itu tidak matching sama dengan kita. Anda belum beruntung. Coba lagi. Dan jangan lupa berdoa karena Allah pasti akan kasih jalan keluar yang terbaik untuk kita semuanya.

6. Patah hati semalam
Yang terakhir adalah, patah hati boleh. Asal pertegas dalam diri kita, hanya satu malam. Tidak boleh lebih. :) Dan besok pagi, usahakan kita bangun dengan semangat baru, mimpi dan harapan baru pula.

♥ ♥ ♥
Cinta itu hanyut bagi orang yang hanyut.
Cinta itu teguh bagi orang yang teguh.
Jangan biarkan kegagalan cinta menghanyutkan iman kita akan janji Allah tentang pengganti yang jauh lebih baik.
Patah hati hanya boleh terjadi dalam 1 malam.

Silakan mencoba ! semoga bermanfaat,

Pilih Jomblo ataukah Pacaran?

JOMBLO. Satu kosakata yang sangat ditakuti oleh banyak orang saat ini terutama remaja. Why? Karena kosakata ini mengandung makna negatif yang bikin alergi. Suatu pertanda tidak lakunya seseorang untuk mendapatkan teman kencan dari lawan jenis. Idih…nggak laku? Emangnya jualan kolor?

…predikat jomblo begitu menakutkan buat remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini…

So, ternyata predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini. Meskipun seringkali dalam pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa ortu, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah. Jadi emang bisa banyak alasan.

…konsep diri remaja yang salah, merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran…

Jomblo adalah pilihan

Kok bisa? Di saat teman-teman pada risih dengan status jomblo, masa’ sih malah bisa dijadikan status pilihan? Bisa aja, why not gitu loh? Lagian tergantung persepsi kan?

Kondisi jomblo adalah kondisi yang independen, mandiri. Di saat teman-teman cewek lain serasa nggak bisa hidup tanpa gebetan, kamu merasa sebaliknya. Nggak harus jadi cewek tuh aleman, manja, tergantung ke cowok, dan merasa lemah. Huh…jijay bajay banget. Jadi cewek kudu punya pendirian, nggak asal ikut-ikutan. Meskipun teman satu sekolah memilih pacaran sebagai jalan hidup, kamu tetap keukeuh dengan prinsip: “jomblo tapi sholihah”. Huhuy!

Jomblo Tapi Shalihah

Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah nantinya. Tul nggak? Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Hiii, naudzubillah. Atau bisa jadi karena takut dibilang jomblo malah dapat predikat MBA tanpa harus kuliah alias Married By Accident.

Lagipula, cewek kalo mau dipacarin kesannya adalah cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain. Idih…nggak asyik banget! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian karena udah tahu ‘dalemannya’, mereka pinginnya dapat cewek baik-baik.

…predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat…

. SAHABAT SEJATI

 Jika bersahabat kerana Allah, jagalah keaibannya dan jangan merendahkan dirinya. Jika bersahabat kerana Allah, nasihatilah dia dan bersedia menerima nasihatnya. Jika bersahabat kerana Allah, maafkanlah dirinya. Jika mengaku bersahabat kerana Allah, terimalah kelemahan dan sikapnya, seperti dia bersedia menerima kelemahannmu, jangan pula menjaja kelemahannya pada umum.
Seandainya engkau bertemu seorang kawan yang sanggup bersusah atas nama kesetiaan, mendahulukan atas nama kebajikan, menyimpan keaiban mu atas nama kejujuran, menegur kelemahanmu atas nama kebaikan, memendam rasa terkilan demi menjaga perasaan, ketahuilah bahawa dia bukanlah seorang kawan tetapi seorang saudara & sahabat sejati yang sukar di cari...

TERIMALAH AKU APA ADANYA

Wahai Calon Jodohku ...

Bila kamu jatuh cinta
Dan Allah menautkan hatimu untukku
Ku sambut hatimu dengan terbuka
inilah aku!
Seorang yang biasa
Tidak begitu istimewa
Maka….
Jika kamu ridha padaku
Terimalah aku apa adanya

Wahai Calon Jodohku ...
Bila suatu saat
Engkau menemukan aku dengan segala kelebihan dan kekuranganku
Smoga…..
Tidak membuatmu berubah padaku
Mengurangi perhatianmu
Mengurangi cinta dan sayangmu
Bila kamu ridha padaku
Maka….
Terimalah aku apa adanya

Wahai Calon Jodohku ...
Bila Allah telah memilihku untukmu
Dan memilihmu untukku
Smoga….
Kita bisa memadukan hati dan perasaan kita
Semata-mata karena-Nya
Saling mengingatkan
Saling mengayomi
Saling menguatkan
Demi terwujudnya mahligai cinta yang sakinah,mawadah,warahmah
Dan jika kau temukan ketidakmampuanku
Atas keilmuan yang sedikit
Maka….
Terimalah aku apa adanya
Mari kita sama-sama belajar tentangnya

Wahai Calon Jodohku ...
Bila Engkau telah ridha padaku
Smoga Allah pun ridha padamu
Oleh karena-Nya
Smoga kita tidak lantas lalai tuk slalu bersyukur

Wahai Calon Jodohku ...
Aku mencintaimu karna agama yang ada padamu
Bila kau hilangkan agama pada dirimu
Maka…..
Hilanglah cintaku padamu

Wahai Calon Jodohku ...
Inilah aku!
Inilah kekuranganku!
Inilah kelebihanku!
Inilah aku yang tak sempurna
Maka….
Terimalah aku apa adanya

Pacaran mah Kuno tauuu ???

Sori, dengan judul seperti ini bukan maksud kita mau ngeledekin kamu-kamu yang pacaran, tapi kita mau menertawakan kamu-kamu yang pacaran. Lho, sama aja atuh ya? Jangan bingung begitu deh, karena memang itulah faktanya. Pacaran, adalah aktivitas yang udah kuno. Mungkin bukan saja kuno, tapi sekaligus norak. Bener lho.

Kenapa sih? Islam, sebagai agama ‘modern’ dan mencerahkan pemikiran, selalu memberikan yang terbaik untuk pemeluknya. Misalnya saja, di jaman purbakala, saat manusia terbiasa buligir, alias kagak make sehelai benang pun untuk menutupi tubuhnya, Islam datang menyempurnakan aturan manusia dalam berpakaian. Jilbab salah satunya, adalah ajaran Islam yang memberikan kehormatan kepada kaum wanita dalam berpakaian. Jadi, kalo sekarang masih ada anak puteri yang kagak pake jilbab, itu artinya masih ‘kagum’ dengan kebudayaannya Homo Soloensis dan Pythecantropus Erectus yang masih primitif, alias kuno. Gubrag! (yang tersinggung dilarang bangga) ?

Lha, pacaran apa hubungannya dengan kuno dan modern? Sabar dulu sobat. Begini, sebelum Islam datang sebagai agama penyempurna bagi kehidupan manusia, kehidupan di masa jahiliyah dulu rusak banget. Salah satunya dalam pergaulan. Mungkin, kalo kita mau kejam, seperti dunia binatang. Kok bisa sih? Iya, soalnya hubungan antara pria dan wanita di masa jahiliyah dulu kagak ada aturannya. Main seruduk, main selonong sana selonong sini. Suka-suka aja gitu lho. Waduh!

Sobat muda muslim, itulah sebabnya kenapa kita bilang bahwa pacaran adalah aktivitas kuno dan sekaligus norak. Lihat saja model gaul anak muda sekarang (termasuk paling banyak di antaranya adalah remaja muslim) makin tak terkendali alias liar banget. Kata seorang teman, remaja sekarang dalam bergaul dengan lawan jenisnya menggunakan prinsip 3T; ta’aruf (saling mengenal), taqarrub (saling mendekat), dan tak tubruk (terjemahkan dan tafsirkan sendiri deh, he..he..he..). mentang-mentang saling cinta dan saling sayang, lalu merasa halal aja main elus, main peluk, main tendang, main cekik, dan main banting (smackdown kali yee…? He..he..he..) Jadi, pacaran memang aktivitas yang deket-deket banget dengan z-i-n-a. Naudzubillahi min dzalik!

Benar banget sobat, kita ngeri deh dengan perkembangan gaul remaja sekarang. Remaja yang awam memang paling banyak melakukan aktivitas baku syahwat yang diharamkan Islam ini, but nggak sedikit yang ngakunya anak masjid juga jadi aktivis pacaran. Wackss… kacau-beliau dong? Begitulah…

Hmm…, kamu yang masih pacaran dan lagi seneng-senengnya bermesraan bareng gandengan kamu, pastinya bakalan sutris baca tulisan ini. Mungkin juga tuh sumpah serapah bakalan keluar dalam mulut kamu. Tapi inget sobat, justru lebih parah kalo kagak ada yang mau susah payah ngingetin kita-kita. Sebab, sebagai manusia kita selalu nggak lepas dari kesalahan. Di sinilah perlunya kita saling menasihati dan ngingetin satu sama lain. Tul nggak? Jadi, jangan marah ya kalo kita ngingetin kamu, meski dengan sindiran.

Kenapa sih pada pengen pacaran?Bener. Kenapa sih kamu-kamu pada pengen ngelakuin pacaran? Apa enaknya pacaran? He..he..he.. jangan bingung dulu Mas, kita coba bantu ngasih bocorannya. Ada beberapa alasan yang bisa kita telusuri di balik maraknya aktivitas ilegal dalam ajaran Islam ini:

Pertama, biar disebut dewasa. Banyak teman remaja yang melakukan pacaran, biar disebut udah dewasa. Maklum aja, aktivitas baku syahwat itu kayaknya ganjil banget kalo dilakukan oleh bocah cilik. Selain ganjil, anak kecil nggak pantes ngelakuin pacaran.

Sobat muda, secara biologis boleh jadi kamu dewasa. Kamu yang cowok udah mimpi basah, tubuhmu udah mulai memproduksi sel sperma, suaramu pun udah berubah jadi berat, udah tumbuh rambut di sana-sini, jakunmu pun mulai kelihatan. Kamu yang puteri, sudah mulai haidh, tubuhmu udah memproduki sel telur, beberapa bagian tubuh mengalami pertumbuhan pesat. Itu secara fisik. Dan itu nggak salah kamu disebut dewasa.

Tapi, ukuran dewasa nggak selalu ditentukan dengan perubahan fisikmu, tapi ditentukan pula dengan cara kamu berpikir dan cara kamu bersikap. Nah, dewasa dalam berpikir dan bersikap harus kamu miliki juga dong. Sebab, banyak orang mengaku udah dewasa, tapi ternyata nggak bisa atau belum bisa berpikir dewasa. Seperti apa sih berpikir dewasa? Kamu berani bertanggung jawab dan bisa menentukan masa depan kamu sendiri. Dengan cara yang benar tentunya. Itu baru dewasa.

Itu sebabnya, kalo kamu menganggap bahwa untuk bisa dikatakan udah dewasa adalah dengan melakukan pacaran, berarti kamu sebetulnya belum bisa dikatakan dewasa, terutama dalam berpikir dan bersikap. Why? Sebab, aktivitas pacaran jelas mendekati zina. Dan itu dosa. Jika kamu masih tetap melakukannya, itu artinya kamu belum tahu arti sebuah kedewasaan. Padahal, orang yang berpikir dan bersikap dewasa, akan lebih hati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Nggak asal jalan aja. Tapi penuh perhitungan, bila perlu mengkalkulasi untung-rugi dari sebuah perbuatan yang kamu lakukan. Sebab, itulah yang namanya bertanggungjawab. Lha, yang pacaran? Rata-rata cuma seneng-seneng aja tuh. Berarti nggak punya prinsip dong? Berarti belum dewasa dong? Tepat. Kejam amat ya? ?

Kedua, having fun. Walah, ini juga asal-asalan. Tapi inilah kenyataan yang kudu kita hadapi. Banyak teman remaja yang mengaku bahwa alasan melakukan pacaran sekadar having fun aja. Sekadar bersenang-senang. Nggak punya alasan lain. Barangkali teman remaja yang begitu menganggap bahwa pacaran sekadar hiburan di masa sulit dan obat stres saat menghadapi persoalan hidup.

Bisa jadi, teman-teman remaja yang nggak mendapatkan kasih sayang di rumah, karena kebetulan orangtuanya jarang di rumah, ia nyari kesenangan di luar. Bisa dengan kekasihnya (baca: pacaran), bisa juga lari ke minuman keras dan narkoba. Di rumah sumpek, maka pelampiasan untuk mencari kesenangannya lewat pacaran. Pacaran sering diyakini sebagai obat mujarab untuk menghilangkan stres. Gimana nggak senang, wong, jalan berdua, mojok berdua, bisa curhat, bisa menikmati hidup ini dengan nyaman dan tenang.

Benarkah pacaran selalu memberikan kesenangan? Ternyata nggak tuh. Banyak pasangan yang pacaran justru cek-cok melulu. Belum lagi kalo beda ambisi. Maklum masih pada muda, emosinya masih meletup-letup. Jadi, gimana mau senang-senang jika tiap hari ‘panas’ melulu. Nggak banyak sih yang begitu, tapi tetap, bahwa alasan berpacaran semata untuk having fun, juga nggak dibenarkan. Baik secara hitung-hitungan logika, apalagi hukum syara.

Ketiga, pacar sebagai motivator dan katalisator. Duh, emangnya pacaran sejenis suplemen, pake menambah semangat segala? Tapi itulah yang terjadi. Alasan yang asal-asalan memang. Namun inilah yang juga banyak diakui teman remaja. Ada yang ngedadak jadi getol dateng ke sekolah en rajin belajar. Rela datang lebih awal ke sekolah. Tujuannya, biar bisa berlama-lama dengan sang gacoan. Maklum, kalo di sekolah sang gebetan ada, rasanya muncul semangat untuk belajar. Ah, yang benar nih? Jangan ngigau begitu, ah!

Benarkah pacaran bisa tambah semangat belajar? Naga-naganya sih alasan itu cuma direkayasa. Coba aja kamu pikirin, gimana bisa belajar jadi getol kalo di sekolah aja yang diingetin cuma kekasihnya. Boleh jadi pelajaran yang diikuti di kelas memantul sempurna, karena otaknya udah full dengan memori tentang sang kekasih hati. Lagi pula, yang berhasil jadi juara kelas or juara umum di sekolah bukan karena mereka pacaran. Kalo memang pacaran nambah semangat untuk belajar, harusnya semua yang pacaran tambah pinter, karena belajar terus. Buktinya? Justru yang pacaran selalu bermasalah dalam belajarnya.

Memang sih ada satu-dua yang pacaran tapi prestasinya tetep bagus. Tapi itu bukan jadi alasan lho untuk kamu teladani. Sebab, puluhan, atau mungkin ratusan remaja yang pacaran, justru prestasi akademiknya jeblok. Yang pinter itu pun, karena emang otaknya tokcer banget. Selain memang mereka nggak nafsu-nafsu amat untuk pacaran. Karena doi biasanya lebih mementingkan belajar. Nah lho?

Jadi, emang nggak ada pengaruh secara signifikan sih antara pacaran dan prestasi belajar. Nggak ada. Itu mah, cuma alasan klise alias dibuat-buat aja untuk melegalkan ajang baku syahwat yang dilarang itu. Tapi sejujurnya, pendapat kita neh, yang udah-udah, makin kuat pacarannya, biasanya malah makin malas belajarnya. Ngaku aja deh. (Idih kayak interogasi aja ya? He…he…he..)

Tapi terlepas dari itu semua, entah pacaran itu bisa menumbuhkan semangat belajar atau malah memadamkan semangat belajar, tetep aja perbuatan tersebut haram untuk dilakukan. Karena ukuran manfaat dan mafsadat (keburukan) bukan dinilai oleh kita. Kita, kaum muslim, diajarkan untuk melakukan perbuatan yang ihsan. Jadi, bukan yang terbanyak amalnya yang akan dinilai oleh Allah, tetapi yang terbaik amalnya. Baik niat maupun caranya. Dua-duanya kudu sesuai dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Firman Allah : “…supaya Dia menguji kalian siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya.” (TQS al-Mulk [67] : 2)

Seorang ulama yang hidup di masa Abdul Malik bin Marwan, Sa’id bin Jubair, pernah mengatakan: “Tidak diterima suatu perkataan kecuali disertai amal, tidak akan diterima perkataan dan amal kecuali disertai niat, dan tidak akan diterima perkataan, amal dan niat kecuali disesuaikan dengan sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.”

Saking pentingnya ihsan dalam beramal ini, Imam Malik mengatakan: “Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam itu ibarat perahu nabi Nuh. Siapa yang menumpanginya ia akan selamat; sedangkan yang tidak, akan tenggelam.”Nah, meskipun niatnya bagus untuk menambah semangat belajar (mungkin ikhlas karena Allah), tapi pacaran adalah perbuatan maksiat. Jadi nggak klop tuh. Nah lho?

Menertawakan pacaran Sobat muda muslim, kalo melihat teman-teman kamu yang pacaran, kita suka geli dan lucu lho. Kita tertawa. Bener. Abisnya, teman remaja yang aktivis berat pacaran adalah tipe manusia yang suka ngakalin gitu lho. Sebab, alasan-alasan utama mereka berpacaran justru semuanya klise. Intinya, semua itu cuma direkayasa untuk melegalkan aktivitas baku syahwat terlarang itu. Bener. Kagak bohong!

Oke deh, singkat kata, bagi kamu yang masih aktif pacaran, segera melakukan pembenahan; putusin aja pacar kamu. Pelajari Islam. Yakinlah, Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat kamu. Nggak usah ragu, jodoh di tangan Allah, bukan di tangan hansip (maksudnya kalo kamu kepergok lagi “begituan” sama hansip, he..he..he..).

Bagi kamu yang belum terjun ke dalam aktivitas ini, hindari segala peluang yang bakal menyeret kamu ke dalam pergaulan bebas ini. Pelajari Islam, sering hadir di majlis taklim, pengajian sekolah dan bertemanlah dengan anak-anak sholeh di sekolah dan lingkungan tempat tinggalmu. Insya Allah itu bakal meredam keinginan kamu terhadap aktivitas gaul bebas yang emang berbahaya dan dosa itu.

Firman Allah Ta'ala : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS an-Nûr [24]: 30).

Sobat, pacaran adalah salah satu pemenuhan yang salah dari naluri mempertahankan jenis. Sebab, pemenuhan dan penyaluran yang sah menurut Islam adalah dengan menikah. Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam : “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kamu memiliki kemampuan untuk menikah, maka nikahlah, sebab nikah itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan; tetapi barangsiapa belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindung” (HR Bukhari)

Jadi, jangan pada nekat pacaran ya? Pacaran itu nggak ada manfaatnya sama sekali. Kalo pun mungkin ada ‘manfaat’, tapi itu biasanya cuma diukur dengan penilaian hawa nafsu kita, bukan berdasarkan aturan Allah Swt. Kalo kamu nekat pacaran? Huahaha… udah kuno, norak, dosa lagi. Amit-amit deh. Tinggalin ya..!?

Wallahu a'lam bishowab….

Bagi saudaraku fillah yang ingin TAG untuk diri sendiri dan teman-teman yang lain, Silahkan !!

♥ ♥ PEREMPUAN acuan AL QUR'AN ♥ ♥

Perempuan yang aku SAYANGI. . .
Adalan penCinta agama dan Robb na
Yang mengalir rasa Cinta,takut dan harap
Terus menguasai perjalanan kehidupan na
Dari waktu ke waktu
Sehingga perjanjian antara jasad dan nyawa na berakhir ♥ ♥

Perempuan yang aku RINDUI. . .
Adalah dimata dan wajah na
Terpancar sinar Nuur ILAHI
Lidah na basah dengan dzikrullaah
Senantiasa Muraqqobah
Setiap waktu sibuk memperbaiki diri
Di sudut hati kecil na senantiasa
membesarkan ALLAH TA'ALA ♥ ♥

Perempuan yang aku CINTAI. . .
Yang menutup aurat na dari
pandangan lelaki ajnabi
kehormatan diri na menjadi mahal nilai na
Mujaahadatunnafsi adalah perjuangan yang mesti
Mujaahadatunnafsi dilakukan selalu
Disanjung tinggi penduduk langit dan bumi ♥ ♥

Perempuan yang aku DAMBAI. . .
Yang mendekatkn hatiku yang jauh dari ALLAH TA'ALA
Ketika aku disana dilamar duniawi
hadir na memperkasa akhiratku
Sewaktu aku alpa dan leka
Lembut manja na mentadzkirah diri
Dikala aku disapa bahana
Belai kasih na meng'insafkan naluri ♥ ♥

Perempuan yang aku KASIHI. . .
Yang bersyukur pada apa yang ada
yang bersabar pada apa yang tiada
Cinta pada hidup sederhana
Demi kebahagiaan abadi disana ♥ ♥

Perempuan yang aku SUKAI. . .
Menjadi dian pada diri na sendiri
Yang menjadi pelita untuk putera puteriku yang bakal dilahirkan
Untuk menyambung perjuanganku
menegakkan kalimah ALLAH TA'ALA nan kudus
Mendaulat perjuangan suci junjunan mulia ♥ ♥

Perempuan yang aku IMPI. . .
Adalah WANITA yang luhur hakiki. . .
MUSLIMAH yang setia sejati. . .
MU'MINAH yang Tho'at pada ILAHI. . .
itulah PEREMPUAN acuan Al QUR'AN ♥ ♥

Ukhti Kamu Cantik Sekali tapi jaga Ahklakmu

Tapi hanya di mata manusia. Sedangkan yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa atau pun bentuk tubuh kita. Namun Ia melihat pada hati dan amal-amal yang dilakukan hamba-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali..Tapi cantik fisik tak akan pernah abadi. Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya. Namun beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan.Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.

Ukhti, kamu cantik sekali..Tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa dibangga-banggakan? Sepantasnya kecantikan disyukuri dengan cara yang benar. Mensyukuri kecantikan bukanlah dengan cara memamerkan, memajang gambar atau mengikuti bermacam ajang lomba guna membandingkan rupa, sedangkan hakekatnya wajah itu bukan miliknya.

Tidakkah engkau lengah bila banyak mata lelaki yang memandangi berhari-hari? Tidakkah engkau malu ketika wajahmu dinikmati tanpa permisi karena engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah musnah? Betapa sayangnya jika demikian sedangkan ia sebagian dari keimanan.

Ukhti,kamu cantik sekali..Tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang? Adakah ia akan menambah pahala dari-Nya? Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah dipuji? Tak ada yang menjamin wahai ukhti. Mungkin malah sebaliknya, wajah cantik itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuan-Nya.

Kecantikan itu harta berharga bukan barang murah yang bisa dinikmati dengan mudah. Dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa memandang cantiknya rupa. Dimana harganya jika kecantikan telah diumbar, dipajang dengan ringan tanpa sungkan. Dimana kehormatan sebagai hamba Tuhan jika setiap orang, baik ia seorang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmati wajah para muslimah?

Alangkah indah jika kecantikan fisik itu dipadu dengan kecantikan hatimu. Apalah arti cantik rupawan bila tak memiliki keimanan. Apalah guna tubuh molek memikat bila tak ada rasa malu yang lekat. Cantikkan dirimu dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.

Maka tampillah cantik di hadapan Penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan kecantikan pada manusia yang bukan muhrimmu.

Tampillah cantik di hadapan suamimu, karena itu adalah bagian dari jihadmu. Mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi.

Ingat Wahai Ukhti..Tampillah cantik,cantik Iman,cantik Batin,cantik Hati,karena itu lebih abadi..