Kamis, 08 Maret 2012

Sayang-sayangan Yuk!!!!!!!

Bissmillaahirahmaanirrahiim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saya awali tulisan ini dengan ucapan salam, ucapan sebagai tanda kasih dan sayang kepada saudara kita sesama muslim. Sebuah doa yang apabila kita hayati benar-benar ketika kita mengucapkannya ( red: mendoakan) kepada saudara kita atau ketika kita mendengarkan ucapan salam yang ditujukan kepada kita sudah pastilah akan tumbuh rasa sayang yang mendalam di antara kita, tentunya rasa sayang yang dilandasi karena Allah Ta’ala. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam,
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, katanya: “Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Tidak akan masuk syurga engkau semua itu sehingga engkau semua beriman dan tidak akan dinamakan beriman engkau semua itu sehingga engkau semua saling cinta-mencintai. Tidakkah engkau semua suka kalau saya menunjukkan kepadamu semua pada sesuatu yang jikalau engkau semua melakukannya tentu engkau semua akan saling cinta-mencintai? Yaitu ratakanlah salam antara sesamamu semua!” (Riwayat Muslim), hadis no.845 Kitab Riyadus Shalihin.
Bagaimana tidak jika kita bisa menghayati makna yang terkandung dalam ucapan salam tersebut. Ucapan salam memiliki makna, “Keselamatan, rahmat (kasih sayang), dan barakah Allah semoga selalu menyelimuti atasmu – wahai saudaraku -”. Inilah ucapan mulia dari saudara kita yang menghendaki akan keselataman baik di dunia dan di akhirat, serta rahmat dan barakah yang datangnya dari sisi Allah Subhanahu wata’ala. Yang kita mengetahui bahwasanya rahmat Allah lah yang menjadikan manusia bisa memasuki surga-Nya dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya.
Memang ini hanyalah sebuah kalimat pendek dalam bahasa arab yang Allah Subhanallaahu wata’ala ajarkan kepada kita, tetapi memiliki makna yang begitu dalam. Doa ini sudah Allah ajarkan kepada Adam Alaihissalam, bapak kita, setelah penciptaannya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam,
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam, sabdanya: “Ketika Allah Ta’ala menciptakan Adam, lalu Dia berfirman: Pegilah- hai Adam – lalu ucapkanlah salam kepada mereka yaitu kelompok para malaikat yang sedang duduk-duduk, kemudian dengarlah bagaimana cara mereka memberikan penghormatan itu padamu, karena sesungguhnya yang sedemikian itulah cara engkau harus memberikan penghormatan dan juga cara penghormatan untuk semua keturunanmu.” Adam lalu mengucapkan: Assalamu ‘alaikum. Kemudian para malaikat menjawab: Assalamu ‘alaika warahmatullah. Jadi mereka menambahkan untuknya kata-kata warahmatullah.” (Muttafaq ‘alaih), hadis no.843 Kitab Riyadus Shalihin.
Demikianlah bagaimana Allah Subhanahu wata’ala mengajarkan ucapan salam kepada Adam Alaihissalam dan berlaku juga untuk seluruh keturunannya, yaitu kita semua. Kita diajarkan untuk menjawab salam dengan ucapan yang lebih baik atau minimal yang serupa. Hal ini diperintahkan Allah Subhanahu wata’ala dalam firmannya,

وَإِذَا حُيِّيْتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

“Jikalau engkau semua diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan – yakni salam -makajawablah penghormatan – atau salam itu- dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah dengan yang serupa dengannya.” [An-Nisa' (4): 86)
Itulah keutamaan (sunah) mengucapkan dan perintah (wajib) untuk menjawab salam minimal dengan jawaban yang serupa.
Untuk lebih jelasnya tentang ucapan salam ini, silahkan baca Kitab Riyadhus Shalihin Karya Imam An Nawawi. Bab 131 – 143.
Wallahu’alam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar