Sabtu, 23 Maret 2013

" BHAKHIL "

Bakhil adalah penyakit hati yang sangat kronis dan riskan. ^^
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Dan barangsiapa dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.s. Al-Hasyr: 9).

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.” (Q.s. Ali Imran: 180).

“(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir...” (Q.s. An-Nisa’: 37).

Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam bersabda:
“Jauhilah sifat bakhil, karena sesungguhnya sifat bakhil itu telah menghancurkan orang-orang sebelum kamu.”(Al-hadits)

Ketahuilah sahabat,
Bahwa Sifat dermawan adalah seumpama pohon yang tumbuh di surga, dan tidak akan masuk surga kecuali orang yang dermawan.Sedang sifat bakhil adalah pohon yang tumbuh di neraka, maka tidak akan masuk neraka kecuali orang yang bakhil.^_^

“Ada tiga hal yang membinasakan:sifat kikir yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti dan mengagumi diri sendiri.” (H.r. Thabrani).

Sifat yang paling jahat bila ada pada seseorang ialah sifat kikir yang menggelisahkan dan sifat pengecut yang menjerumuskan.^^

Janganlah menjadi manusia yg bakhil,krn Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla sangat murka kepada orang yang bakhil dalam hidupnya, dan senang kepada orang dermawan di saat meninggalkannya.^^

Ketahuilah sahabat"ku,
Bahwa Dua perangai tidak akan berpadu pada diri seorang Mukmin,yakni :sifat kikir dan perangai yang jelek.^_^

Asal-Usul Bakhil :

Sesungguhnya sumber sifat bakhil itu lantaran cinta harta, sebagai sifat tercela. Dan orang yang tidak mempunyai harta tidak akan tampak kebakhilannya dengan keengganan bersedekah, tetapi akan tampak dengan adanya orang yang cinta harta.Betapa banyak orang berderma, tetapi hatinya sangat terpaut dan cinta pada harta, sehingga bila berderma, yang diharapkannya adalah agar dirinya disebut dermawan,mendpt sanjung puji dr para manusia manusia, Ini sangat tercela dalam agama. Karena cinta dunia membuat hati lupa berdzikir kepada Allah, berpaling pada kepentingan duniawi, dan tidak suka pada kematian yang merupakan wahana bertemu Allah Subhannahu wa Ta'ala.^_^

Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.” (Q.s. Al-Munafiqun: 9).

“Sesungguhnya harta dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) ...“ (Q.s. At-Taghabun: 15).

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.” (Q.s. At-Takatsur: 1).

Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam bersabda dalam beberapa hadits beliau:

“Janganlah kamu terbiasa menjadikan barang-barang antik mahal sebagai perabot rumahmu, agar kamu tidak tergiur pada dunia!”

Suatu ketika beliau ditanya, “Siapakah ummat Anda yang paling buruk?” Beliau menjawab, “Para hartawan.”

Sabdanya, “Barangsiapa menumpuk harta melebihi kebutuhannya berarti dia telah mengambil kematiannya sendiri tanpa disadari.”Seseorang berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam: “Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak suka kematian.”“Apakah engkau punya harta?” tanya Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam :.“Benar,” jawab orang itu.“Kemarikan hartamu! Sebab hati seseorang dibebani hartanya. Jika didatangkan harta itu, ia senang untuk mendapatkannya. Jika diundurkan harta itu, ia suka untuk diwariskan.”

Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam bersabda:“Jika seorang hamba meninggal dunia, malaikat berkata, Apa yang dibawa?’ Hamba berkata, ‘Apa yang diwariskan’?”

Sabdanya pula, “Celaka si hamba dirham, celaka si hamba dinar. Celaka dan hina! Apabila terkena duri tidak akan bisa dicabutnya.”

“Sebaik-baik harta adalah harta yang berada di tangan orang saleh.”

Sabdanya, “Dunia adalah ladang akhirat.”Bagaimana harta sepenuhnya tercela ? Sedang hamba itu bepergian menuju Allah Subhannahu wa Ta'ala, dan kehidupan dunia adalah salah satu fase perjalanannya, fisiknya adalah kendaraannya? Dapatkah melakukan perjalanan menuju kepada Allah tanpa harta, dan kuatkah fisik menjadi kendaraan tanpa makan dan pakaian? Tentu saja tidak!.Tanpa harta, orang mustahil dapat memiliki dan mengenakan pakaian, serta makan . Tanpa makan dan pakaian, orang tidak mungkin mampu untuk melakukan perjalanan menuju Allah Subhannahu wa Ta'ala. Jika hal ini dapat dipahami, seseorang tidak mungkin akan menumpuk kekayaan dan harta melebihi kebutuhannya sebagai bekal perjalanan. Jika mampu seperti itu, dia akan meraih makna kebahagiaan sejati^_^

Sahabat"ku,
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam Kepada Aisyah r.a: “Hai Aisyah, bila engkau ingin bersamaku di Surga, ambillah dunia sekadar kebutuhan bekal seorang musafir, dan jangan terbiasa memperbarui pakaian serta menanggalkannya hingga engkau menambalnya!”

Jaga hati kendalikan nafsu.
Barakallahu^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar