Ukhti Al Muslimah !
Untukmu yang masih dibalut keraguan untuk
memakai jilbab. Untukmu untaian ayat ilahi ini:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan
tidak (pula) bagi perempuan yang mu’minah, apabila
Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab: 36).
Untukmu yang belum sadar, yang berjalan tanpa
petunjuk, untukmu untaian sabda Rasulullah saw:
“Janganlah seorang dari kalian menjadi orang yang
tak berpendirian, yang berkata: aku bersama orang
banyak, bila mereka baik, aku baik, bila mereka
berbuat jahat, akupun berbuat jahat, akan tetapi
mantapkan dirimu, bila mereka baik, maka berbuat
baiklah anda, dan jika mereka jahat, maka jauhilah
kejahatannya”.
Buatmu yang selalu berkata:
Bilamana aku
memakai jilbab di negeri kafir, manusia akan melihat
dan memperhatikanku, namun bila aku melepaskan
jilbabku, aku seperti mereka, tak ada yang
memperhatikanku.
Wahai puteriku yang cerdik dan pandai:
sesungguhnya melawan arus kejahatan, konsisten,
komitmen, dan konsekwen dalam kebenaran terutama
di negeri kafir adalah iman yang diserukan Allah,
tidak boleh seorangpun melakukan ijtihad menentukan
hukum padahal telah ada nash Al Qur’an dan Al
Hadits.
SEJENAK
Ukhti Al Muslimah…
Wahai wanita yang tunduk kepada kekafiran,
mereka berkata:
"engkau adalah wanita terpelajar. Diantara kami ada dokter wanita, ada sastrawati, ada
wartawati, ada dosen wanita yang mengajar di negeri
kalian. Islam tidak pernah melarang sedikitpun hal itu.
Tidak ada perbedaan lagi antara laki-laki dan
perempuan. Sukakah engkau kepada kami? jawaban
kami hanya menyitir firman Allah:
“Orang-orang yahudi dan nashrani tak akan pernah
rela padamu sampai engkau mengikuti agama mereka.
Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah adalah
petunjuk yang sebenarnya, dan sesungguhnya jika
kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan
datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
Pelindung dan Penolong bagimu” (QS. Al Baqarah: 120).
Mereka berkata:
“Cukup bagi saya ke-Islamanmu sebatas pada ibadah ritual semata. Adapun ilmu, moral, tingkah laku, pakaian, ide, dan seluruh urusan duniamu, wajiblah engkau mengikuti cara kami”.
Sungguh benar sabda Rasulullah saw:
"Kamu akan mengikuti tradisi orang-orang
sebelummu, sejengkal demi jengkal, sehasta demi
hasta, hingga andaikan mereka memasuki lubang
biawak, kamu akan ikut masuk kedalamnya, kami
berkata: apakah mereka kaum Yahudi dan Nashrani?
jawab Rasulullah r siapa lagi kalau bukan mereka”
( HR. Muslim ).
Ukhti Al Muslimah!
Engkau seharusnya memperhatikan pakaianmu dan
perbuatanmu serta wajib mengikuti kepribadian Islam
sebagaimana apa yang engkau dengar, lihat dan baca.
Sungguh sedikit orang yang berbuat dan mengajak
kepada kebaikan, sebagaimana seruan seorang
penyair:
“Wahai dikau yang selalu mengurusi badanmu.
Betapa banyak usaha yang telah engkau lakukan.
kepada Ukhti Muslimah 20
Apakah engkau mencari keuntungan dari sesuatu
yang jelas merugikan.
Perhatikan jiwamu, sempurnakan keutamaannya.
Sebab dikau disebut manusia dengan jiwa, bukan
karena tubuh jasadmu.
Ukhti Al Muslimah!
Jadikan Khadijah radhiyallahu �anha suri tauladan
dan panutanmu dalam berjuang dengan harta dan
jiwa. Jadikan Aisyah radhiyallahu �anha tauladanmu
dalam ilmu pengetahuan. Jadikan keluarga Yasir
suri tauladanmu dalam kesabaran dan berpegang
teguh kepada agama Allah. Wahai ibu generasi mendatang, perhatikan perkataan seorang penyair:
“Ibu adalah madrasah, jika anda persiapkan
Anda mempersiapkan generasi yang harum namanya.
Ibu adalah taman, jika ia selalu disiram.
ia akan berdaun rindang.
Ibu adalah ustadzah pertama, pengaruhnya sangat
besar sepanjang masa.
Ukhti Al Muslimah !
Andai mereka melihat bentuk tubuhmu tidak
menarik lagi atau ketika usiamu telah senja, tua renta,
apakah mereka masih memajang fotomu, di sampulsampul
majalah, buku dan semisalnya, walaupun
kamu orang yang terpelajar? Masihkah mereka
memintamu bekerja sebagai pramugari di salah satu
pesawat, dengan dalih penghargaan terhadap wanita?
Masihkah engkau temui orang yang memperjuangkan
sempitnya ruang lingkup belajarmu?
Sesungguhnya mereka hanya ingin menikmati
kecantikan wajah dan kemolekan tubuh serta
merdunya suaramu. Bila hal itu hilang darimu maka
merekapun pasti meninggalkanmu, seakan-akan
engkau adalah sebuah barang yang sudah habis masa
berlakunya.
PERINGATAN
Rasulullah saw bersabda:
“Aku tidak meninggalkan fitnah sepeninggalku yang
lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita” (HR.
Bukhari Muslim).
Musuh-musuh Islam telah mengetahui, bahwa
kerusakan dan kerendahan moral wanita berarti
pengrusakan terhadap masyarakat secara universal
dan integral. Seorang tokoh aliran (free masonry) berkata:
“secangkir minuman keras, seorang biduanita dapat
menghancurkan ummat Muhammad melebihi
kekuatan seribu tank baja, peluru kendali, dan senjata
kimia yang canggih. Oleh karena itu buatlah mereka
tenggelam dalam cinta materi dan syahwat”.
Temannya yang lain berkata:
“Kita harus mempergunakan wanita sebab setiap
kali ia mengulurkan tangannya kepada kita, kita telah
mendapatkan apa yang kita inginkan dan kita telah
berhasil memporak-porandakan serdadu penolong
agama Islam”.
ANCAMAN
Kepada setiap orang yang berusaha menjadikan para
artis dan biduanita sebagai tauladan idola wanitawanita
muslimah, kepada mereka kami persembahkan
ancaman Allah ini:
“Sesungguhnya orang-orang yang senang, agar
tersiar perbuatan keji dikalangan orang-orang yang
beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di
akhirat, dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui” (QS. An Nur: 19).
Ancaman ini terhadap orang yang senang, lalu bagaimana terhadap orang yang melakukan ! tentu lebih dahsyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar