Rabu, 15 Februari 2012

RAMBU - RAMBU JALAN

Ukhti Al Muslimah !



Untukmu yang masih dibalut keraguan untuk

memakai jilbab. Untukmu untaian ayat ilahi ini:



“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan

tidak (pula) bagi perempuan yang mu’minah, apabila

Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu

ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)

tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai

Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat,

sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab: 36).



Untukmu yang belum sadar, yang berjalan tanpa

petunjuk, untukmu untaian sabda Rasulullah saw:



 “Janganlah seorang dari kalian menjadi orang yang

tak berpendirian, yang berkata: aku bersama orang

banyak, bila mereka baik, aku baik, bila mereka

berbuat jahat, akupun berbuat jahat, akan tetapi

mantapkan dirimu, bila mereka baik, maka berbuat

baiklah anda, dan jika mereka jahat, maka jauhilah

kejahatannya”.



Buatmu yang selalu berkata:

Bilamana aku

memakai jilbab di negeri kafir, manusia akan melihat

dan memperhatikanku, namun bila aku melepaskan

jilbabku, aku seperti mereka, tak ada yang

memperhatikanku.



Wahai puteriku yang cerdik dan pandai:

sesungguhnya melawan arus kejahatan, konsisten,

komitmen, dan konsekwen dalam kebenaran terutama

di negeri kafir adalah iman yang diserukan Allah,

tidak boleh seorangpun melakukan ijtihad menentukan

hukum padahal telah ada nash Al Qur’an dan Al

Hadits.





SEJENAK

Ukhti Al Muslimah…



Wahai wanita yang tunduk kepada kekafiran,

mereka berkata:

"engkau adalah wanita terpelajar. Diantara kami ada dokter wanita, ada sastrawati, ada

wartawati, ada dosen wanita yang mengajar di negeri

kalian. Islam tidak pernah melarang sedikitpun hal itu.

Tidak ada perbedaan lagi antara laki-laki dan

perempuan. Sukakah engkau kepada kami? jawaban

kami hanya menyitir firman Allah:



“Orang-orang yahudi dan nashrani tak akan pernah

rela padamu sampai engkau mengikuti agama mereka.

Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah adalah

petunjuk yang sebenarnya, dan sesungguhnya jika

kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan

datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi

Pelindung dan Penolong bagimu” (QS. Al Baqarah: 120).



Mereka berkata:

 “Cukup bagi saya ke-Islamanmu sebatas pada ibadah ritual semata. Adapun ilmu, moral, tingkah laku, pakaian, ide, dan seluruh urusan duniamu, wajiblah engkau mengikuti cara kami”.

Sungguh benar sabda Rasulullah saw:



"Kamu akan mengikuti tradisi orang-orang

sebelummu, sejengkal demi jengkal, sehasta demi

hasta, hingga andaikan mereka memasuki lubang

biawak, kamu akan ikut masuk kedalamnya, kami

berkata: apakah mereka kaum Yahudi dan Nashrani?

jawab Rasulullah r siapa lagi kalau bukan mereka”

( HR. Muslim ).



Ukhti Al Muslimah!

Engkau seharusnya memperhatikan pakaianmu dan

perbuatanmu serta wajib mengikuti kepribadian Islam

sebagaimana apa yang engkau dengar, lihat dan baca.

Sungguh sedikit orang yang berbuat dan mengajak

kepada kebaikan, sebagaimana seruan seorang

penyair:



 “Wahai dikau yang selalu mengurusi badanmu.

Betapa banyak usaha yang telah engkau lakukan.

kepada Ukhti Muslimah 20

Apakah engkau mencari keuntungan dari sesuatu

yang jelas merugikan.

Perhatikan jiwamu, sempurnakan keutamaannya.

Sebab dikau disebut manusia dengan jiwa, bukan

karena tubuh jasadmu.



Ukhti Al Muslimah!

Jadikan Khadijah radhiyallahu �anha suri tauladan

dan panutanmu dalam berjuang dengan harta dan

jiwa. Jadikan Aisyah radhiyallahu �anha tauladanmu

dalam ilmu pengetahuan. Jadikan keluarga Yasir

suri tauladanmu dalam kesabaran dan berpegang

teguh kepada agama Allah. Wahai ibu generasi mendatang, perhatikan perkataan seorang penyair:



 “Ibu adalah madrasah, jika anda persiapkan

Anda mempersiapkan generasi yang harum namanya.

Ibu adalah taman, jika ia selalu disiram.

ia akan berdaun rindang.

Ibu adalah ustadzah pertama, pengaruhnya sangat

besar sepanjang masa.



Ukhti Al Muslimah !

Andai mereka melihat bentuk tubuhmu tidak

menarik lagi atau ketika usiamu telah senja, tua renta,

apakah mereka masih memajang fotomu, di sampulsampul

majalah, buku dan semisalnya, walaupun

kamu orang yang terpelajar? Masihkah mereka

memintamu bekerja sebagai pramugari di salah satu

pesawat, dengan dalih penghargaan terhadap wanita?

Masihkah engkau temui orang yang memperjuangkan

sempitnya ruang lingkup belajarmu?

Sesungguhnya mereka hanya ingin menikmati

kecantikan wajah dan kemolekan tubuh serta

merdunya suaramu. Bila hal itu hilang darimu maka

merekapun pasti meninggalkanmu, seakan-akan

engkau adalah sebuah barang yang sudah habis masa

berlakunya.



PERINGATAN

Rasulullah saw bersabda:



 “Aku tidak meninggalkan fitnah sepeninggalku yang

lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita” (HR.

Bukhari Muslim).



Musuh-musuh Islam telah mengetahui, bahwa

kerusakan dan kerendahan moral wanita berarti

pengrusakan terhadap masyarakat secara universal

dan integral. Seorang tokoh aliran (free masonry) berkata:

“secangkir minuman keras, seorang biduanita dapat

menghancurkan ummat Muhammad melebihi

kekuatan seribu tank baja, peluru kendali, dan senjata

kimia yang canggih. Oleh karena itu buatlah mereka

tenggelam dalam cinta materi dan syahwat”.

Temannya yang lain berkata:

“Kita harus mempergunakan wanita sebab setiap

kali ia mengulurkan tangannya kepada kita, kita telah

mendapatkan apa yang kita inginkan dan kita telah

berhasil memporak-porandakan serdadu penolong

agama Islam”.



ANCAMAN

Kepada setiap orang yang berusaha menjadikan para

artis dan biduanita sebagai tauladan idola wanitawanita

muslimah, kepada mereka kami persembahkan

ancaman Allah ini:



“Sesungguhnya orang-orang yang senang, agar

tersiar perbuatan keji dikalangan orang-orang yang

beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di

akhirat, dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak

mengetahui” (QS. An Nur: 19).



Ancaman ini terhadap orang yang senang, lalu bagaimana terhadap orang yang melakukan ! tentu lebih dahsyat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar